Namun, hasil penelitian terbaru mengungkap kemungkinan bahwa bangunan buatan abad lima sebelum masehi itu memiliki panjang hingga 21.196,18 km.
Angka ini dirilis Badan Negara urusan Peninggalan Budaya berdasarkan survei arkeologi yang dilakukan sejak 2007 lalu. Sementara ukuran panjang Tembok Besar sebelumnya hanya berdasarkan catatan sejarah.
"Survei ini mengungkap secara total terdapat 43.721 situs sejarah termasuk bagian dari Tembok Besar," ujar Deputi Kepala Badan urusan Peninggalan Budaya China, Tong Mingkang, seperti dikutip kantor berita Xin Hua, Kamis (7/6).
Tembok yang di China dikenal sebagai 'Tembok Sepanjang 10.000' Li itu adalah bangunan benteng yang mulai dibangun pada 500 SM dan selesai dibangun di masa pemerintahan Kaisar Qin Shi Huang.
Tembok ini dibangun untuk melindungi wilayah kekaisaran China dari serangan bangsa nomad di utara. Tujuan lainnya adalah pengawasan barang yang melewati Jalur Sutra serta mengawasi perdagangan dan mengontrol proses imigrasi.
Sesuai laporan itu, saat ini hanya 8,2% tembok asli yang tersisa sementara sisanya berada dalam kondisi yang memprihatinkan.
Di bagian sebelah utara Ibu Kota Beijing yang merupakan tujuan wisata, bangunan bersejarah ini sangat terawat. Namun di banyak bagian lain kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan tak jarang Tembok Besar di beberapa daerah menjadi sumber batu untuk pembangunan dan renovasi rumah.
Di Provinsi Gansu bagian Tembok Besar sepanjang 60 km diperkirakan hilang dalam 20 tahun ke depan akibat erosi dan badai pasir.
Sedangkan di banyak titik, ketinggian Tembok Besar menyusut dengan cepat dari sekitar lima meter hingga tersisa hanya dua meter saja.
Selain dikenal karena ukurannya yang masif, Tembok Besar China juga dikenal sebagai satu-satunya bangunan buatan manusia yang bisa dilihat dari luar angkasa.
Tembok Besar masuk daftar peninggalan dunia UNESCO sejak 1987. (BBC/OL-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar