Minggu, 24 Juni 2012

Prospek Investasi di Indonesia



          Menururt Paul R. Krugman (2003:121) menyatakan bahwa “Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”.
Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang baik kecendrungan untuk meningkatkan atau menutup. Kodisi ini dipengaruhi oleh berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi. Kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan sehingga diperlukan perencanaan dan perumusan strategis perusahaan secara baik. 
          Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.”
          Prospek investasi adalah suatu perencanaan yang membuat suatu investor (sang penanam modal atau penanam investasi ) berusaha ingin menginvestasikan uangnya kedalam lembaga atau perusahaan yang sedang dikelola.
          Prospek investasi sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi satu negara. Semakin banyak aliran dana investasi lokal maupun asing dengan sendirinya akan membuka lapangan pekerjaan, sehingga pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat.Dibutuhkan kerja keras, infrastruktur, serta situasi keamanan yang mendukung iklim investasi menjadi terbuka. “Kalau pemerintah berhasil dalam penerapan aturan-aturan investasi, membangun infastruktur yang merata di seluruh Indonesia, dan stabilitas keamanan saya sangat optimis pertumbuhan ekonomi kita bisa melampaui Cina dan India,” ujar Ketua Apindo Sofyan Wanandi. (Edy)
          Produk investasi memang dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya harga-harga di bursa saham bisa naik turun dengan cepat bahkan signifikan karena isu atau gosip seputar politik, kebijakan pemerintah, keamanan negara, kondisi ekonomi, atau obligasi yang harganya turun saat angka inflasi dan suku bunga naik.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Prospek pertumbuhan investasi Indonesia pada 2010 dinilai cukup positif. Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, optimistis Indonesia akan semakin dilirik investor dengan diterapkannya berbagai kebijakan yang memudahkan dan memberikan kenyamanan investor dalam melakukan investasi di Indonesia.

          Di tengah krisis dunia, ekonomi Indonesia masih ideal sebagai ladang menanam modal. Banyak pakar dan pengamat ekonomi Indonesia sepakat ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi prima. Inilah beberapa prospek beberapa instrumen investasi yang bisa menjadi tumpuan harapan investor Indonesia di tahun 2012 yang bisa dilirik.
  • Reksadana Pasar Uang
  • Reksadana Saham
  • Reksadana Campuran
  • Reksadana Pendapatan Tetap
  • Saham Bluechips
  • Saham Secondliner
  • Tabungan dan Deposito
  • Obligasi Korporasi
  • SUN
  • ORI
  • Property Rumah
  • Apartemen
  • Kios dan Ruko
  • Agribisnis
  • Waralaba
  • Valuta Asing
  • Komoditas
  • Logam Mulia
          Prospek Investasi Ke Depan Semakin Baik , Indonesia Diminta Memacu Angka Pertumbuhan Ekonomi Hingga 7 Persen.  Kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi negara layak investasi oleh lembaga pemeringkat internasional Moody’s, diyakini akan mendorong masuknya investasi asing yang lebih besar. Bank Indonesia memprediksi kenaikan investasi dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI)  bisa diatas target semula, US$19 miliar.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Riset Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada pers di Jakarta, Kamis (19/1). “Dengan kenaikan rating ini, saya yakin arus dana masuk FDI tahun 2012 akan lebih besar dari prakiraan semula sekitar 19 miliar dolar AS,” ujarnya.
Dikatakan Perry, jumlah itu lebih besar dibanding nilai PMA yang masuk ke Indonesia pada 2011 sebesar US$18 miliar. Ia  juga memperkirakan peringkat investment grade akan membuat investor portofolio bertambah, meski jumlahnya diprediksi lebih kecil dari FDI. “Investasi portofolio juga akan masuk lebih besar dari prakiraan sekitar US$4 miliar, meskipun dalam jangka pendek ini akan juga dipengaruhi kondisi di Eropa,” katanya.
Penilaian Perry,  dengan masuknya investasi di FDI dan portofolio, nilai tukar rupiah diprediksi akan menguat pada tahun ini. “Rupiah dalam tren apresiasi. Sementara Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan mendapat surplus yang besar, karena arus masuk modal asing akan besar sementara defisit transaksi berjalan relatif kecil,” terangnya.
Perry melihat meski pengaruhnya terhadap perekonomian sangat positif, investment grade harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. “Bagaimana kita bisa memaksimalkan manfaat kenaikan rating untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi. Ini perlu percepatan implementasi infrastruktur dan peningkatan investasi ke depan. Efisiensi perlu terus didorong. Juga pendalaman pasar keuangan kita,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar