Menururt
Paul R. Krugman (2003:121) menyatakan bahwa “Prospek adalah peluang yang terjadi
karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk
mendapatkan profit atau keuntungan”.
Dengan
demikian prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan dimasa
yang akan datang baik kecendrungan untuk meningkatkan atau menutup. Kodisi ini
dipengaruhi oleh berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi. Kelemahan dan
kekuatan yang dimiliki perusahaan sehingga diperlukan perencanaan dan perumusan
strategis perusahaan secara baik.
Menurut Sunariyah (2003:4):
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang.”
Prospek investasi adalah
suatu perencanaan yang membuat suatu investor (sang penanam modal atau penanam
investasi ) berusaha ingin menginvestasikan uangnya kedalam lembaga atau
perusahaan yang sedang dikelola.
Prospek
investasi sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi satu negara. Semakin banyak
aliran dana investasi lokal maupun asing dengan sendirinya akan membuka
lapangan pekerjaan, sehingga pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat.Dibutuhkan
kerja keras, infrastruktur, serta situasi keamanan yang mendukung iklim
investasi menjadi terbuka. “Kalau pemerintah berhasil dalam penerapan
aturan-aturan investasi, membangun infastruktur yang merata di seluruh
Indonesia, dan stabilitas keamanan saya sangat optimis pertumbuhan ekonomi kita
bisa melampaui Cina dan India,” ujar Ketua Apindo Sofyan Wanandi. (Edy)
Produk
investasi memang dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya harga-harga di bursa
saham bisa naik turun dengan cepat bahkan signifikan karena isu atau gosip
seputar politik, kebijakan pemerintah, keamanan negara, kondisi ekonomi, atau
obligasi yang harganya turun saat angka inflasi dan suku bunga naik.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Prospek
pertumbuhan investasi Indonesia pada 2010 dinilai cukup positif. Kepala Badan
Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, optimistis Indonesia akan
semakin dilirik investor dengan diterapkannya berbagai kebijakan yang
memudahkan dan memberikan kenyamanan investor dalam melakukan investasi di
Indonesia.
Di tengah krisis dunia, ekonomi Indonesia masih ideal sebagai ladang menanam
modal. Banyak pakar dan pengamat ekonomi Indonesia sepakat ekonomi Indonesia saat ini
dalam kondisi prima. Inilah beberapa prospek beberapa instrumen investasi yang bisa menjadi tumpuan harapan investor Indonesia
di tahun 2012 yang bisa dilirik.
- Reksadana Pasar Uang
- Reksadana Saham
- Reksadana Campuran
- Reksadana Pendapatan Tetap
- Saham Bluechips
- Saham Secondliner
- Tabungan dan Deposito
- Obligasi Korporasi
- SUN
- ORI
- Property Rumah
- Apartemen
- Kios dan Ruko
- Agribisnis
- Waralaba
- Valuta Asing
- Komoditas
- Logam Mulia
Prospek
Investasi Ke Depan Semakin Baik , Indonesia Diminta Memacu Angka Pertumbuhan Ekonomi
Hingga 7 Persen. Kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi negara layak
investasi oleh lembaga pemeringkat internasional Moody’s, diyakini akan
mendorong masuknya investasi asing yang lebih besar. Bank Indonesia memprediksi
kenaikan investasi dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI) bisa
diatas target semula, US$19 miliar.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Riset Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada pers di Jakarta, Kamis (19/1). “Dengan kenaikan rating ini, saya yakin arus dana masuk FDI tahun 2012 akan lebih besar dari prakiraan semula sekitar 19 miliar dolar AS,” ujarnya.
Dikatakan Perry, jumlah itu lebih besar dibanding nilai PMA yang masuk ke Indonesia pada 2011 sebesar US$18 miliar. Ia juga memperkirakan peringkat investment grade akan membuat investor portofolio bertambah, meski jumlahnya diprediksi lebih kecil dari FDI. “Investasi portofolio juga akan masuk lebih besar dari prakiraan sekitar US$4 miliar, meskipun dalam jangka pendek ini akan juga dipengaruhi kondisi di Eropa,” katanya.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Riset Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada pers di Jakarta, Kamis (19/1). “Dengan kenaikan rating ini, saya yakin arus dana masuk FDI tahun 2012 akan lebih besar dari prakiraan semula sekitar 19 miliar dolar AS,” ujarnya.
Dikatakan Perry, jumlah itu lebih besar dibanding nilai PMA yang masuk ke Indonesia pada 2011 sebesar US$18 miliar. Ia juga memperkirakan peringkat investment grade akan membuat investor portofolio bertambah, meski jumlahnya diprediksi lebih kecil dari FDI. “Investasi portofolio juga akan masuk lebih besar dari prakiraan sekitar US$4 miliar, meskipun dalam jangka pendek ini akan juga dipengaruhi kondisi di Eropa,” katanya.
Penilaian
Perry, dengan masuknya investasi di FDI dan portofolio, nilai tukar
rupiah diprediksi akan menguat pada tahun ini. “Rupiah dalam tren apresiasi.
Sementara Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan mendapat surplus yang besar,
karena arus masuk modal asing akan besar sementara defisit transaksi berjalan relatif
kecil,” terangnya.
Perry melihat meski pengaruhnya terhadap perekonomian sangat positif, investment grade harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. “Bagaimana kita bisa memaksimalkan manfaat kenaikan rating untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi. Ini perlu percepatan implementasi infrastruktur dan peningkatan investasi ke depan. Efisiensi perlu terus didorong. Juga pendalaman pasar keuangan kita,” tandasnya.
Perry melihat meski pengaruhnya terhadap perekonomian sangat positif, investment grade harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. “Bagaimana kita bisa memaksimalkan manfaat kenaikan rating untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi. Ini perlu percepatan implementasi infrastruktur dan peningkatan investasi ke depan. Efisiensi perlu terus didorong. Juga pendalaman pasar keuangan kita,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar